Terdapat dua jenis model flow meter berdasarkan teknologi yang digunakan untuk membuatnya.
Flow meter analog merupakan jenis flow meter yang paling pertama digunakan dengan menggunakan kincir sehingga flow meter jenis ini sering dikenal dengan istilah flow meter kincir. Seiring dengan perkembangan teknologi, flow meter jenis ini mulai tergantikan dengan flow meter digital.
Flow meter analog menggunakan prinsip kerja yang sederhana berupa kincir yang berputar oleh aliran yang melewatinya. Sayangnya, flow meter kincir semakin jarang digunakan karena memiliki beberapa kelemahan seperti berikut:
Ada 3 jenis flow meter digital yang sering digunakan untuk berbagai bidang, di antaranya:
Prinsip kerja GGL (Gaya Gerak Listrik) merupakan prinsip kerja yang digunakan flow meter magnetic. Cara flow meter ini menghasilkan tegangan (Volt) adalah melalui gerakan penghantar dengan cara memotong medan magnet. Electrical conductivity menjadi faktor penentu hasil pengukuran flow rate yang ditentukan dari hukum Faraday.
Penggunaan Flow meter jenis ini cukup terbatas dan hanya bisa digunakan untuk mengukur benda cair yang bersifat penghantar (konduktor). Namun, flow meter magnetic juga memiliki banyak kelebihan seperti berikut:
Metode pengukuran flow meter jenis vortex menggunakan metode penghalang/bluff body untuk membangkitkan pusaran aliran. Pusaran tersebut kemudian akan membangkitkan perbedaan tekanan yang secara mekanik akan di-sensing. Frekuensi dari mechanical sensing vortex akan menghasilkan flow yang proporsional.
Terkadang ada bagian bagian tertentu yang menghambat aliran sehingga akurasi standar vortex flow meter ini cukup rendah yaitu berada pada kisaran 2%. Kekurangan lainnya adalah flow meter jenis vortex tidak bisa digunakan untuk mengukur benda padat.
Meskipun memiliki beberapa kekurangan, masih banyak kelebihan yang dimiliki vortex flow meter di antaranya adalah sebagai berikut:
Sistem kerja yang digunakan pada flow meter coriolis atau flow meter massa adalah prinsip coriolis. Cairan yang mengalir akan melewati pipa yang berbentuk “U” dan dalam kecepatan tertentu akan menghasilkan gaya atau getaran pada pipa-U tersebut. Jika aliran tersebut semakin cepat, maka gaya atau getaran yang dihasilkan akan lebih besar.
Banyak kelebihan yang dimiliki jenis flow meter ini, di antaranya:
Sayangnya flow meter jenis ini sangat mahal sehingga perlu dipertimbangkan untuk menggunakan alat ini hanya pada jenis fluida yang mahal.
Saat memilih flow meter yang akan Anda gunakan, sangat penting untuk memperhatikan beberapa parameter agar tidak salah dalam memilih jenis flow meter. Berikut ini panduan dasar yang perlu Anda perhatikan sebelum memilih dan menentukan model dan tipe flow meter yang akan digunakan, yaitu:
Ada banyak merek yang beredar di pasaran dan masing-masing merek memiliki tipe, kode, dan jenis yang berbeda-beda. Setiap merek tentu memiliki keunggulan dan kelebihan masing-masing sehingga penting untuk memperhatikan spesifikasi dari merek-merek tersebut sebelum memilih.
Ada beberapa merek yang sangat direkomendasikan seperti flow meter Tokico, flow meter Amico, flow meter LC, flow meter solar macnaught, flow meter Flow Controls, dan lain sebagainya. Masing-masing merek biasanya akan memberikan masa garansi sesuai dengan kapasitasnya.
Memilih produk flow meter tentu tidak boleh sembarang baik alat tersebut digunakan untuk skala kecil maupun skala besar. Setiap bidang baik industri manufaktur, transportasi, maupun kehidupan rumah tangga sekalipun tentu memiliki parameter dan kebutuhan yang berbeda-beda.
Setelah memilih produk terbaik sesuai yang Anda inginkan, perawatan produk juga sangat penting dilakukan agar alat tersebut tetap awet. Sangat disarankan untuk memilih flow meter sesuai dengan parameter-parameter apa saja yang Anda butuhkan. Sehingga Anda tidak salah dalam memilih flow meter dan alat tersebut bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama.