Limbah harus selalu dijauhkan dari air bersih yang dikonsumsi, sehingga selalu dialirkan melalui saluran pembuangan. Untuk mengukur debit air limbah tersebut dibutuhkan flow meter air limbah.
Meteran air yang digunakan untuk limbah tidak sama dengan air biasa. Sebab, air limbah memiliki partikel solid serta bersifat korosif. Maka dari itu, jenis flow meter yang digunakan pun tidak sembarangan.
Dalam pemilihan meteran air untuk limbah harus diperhatikan dengan baik. Sebab, jika salah dalam memilih apalagi pemasangannya yang kurang tepat bisa berakibat kebocoran.
Tentu saja hal tersebut akan sangat membahayakan bagi lingkungan terutama limbah pabrik dan industri kimia. Maka dari itu, Anda harus mengetahui jenis meteran air kotor untuk limbah yang tepat.
Adapun water flow meter yang tepat untuk air limbah adalah ultrasonik dan magnetik. Sebab, pada kedua jenis flow meter ini tidak memiliki baling-baling yang dapat membuat aliran tersumbat.
Akan tetapi, penggunaan kedua jenis flow meter tersebut juga tidak bisa sembarangan. Anda harus mengetahui terlebih dahulu sifat cairan dan konduktivitasnya.
Jenis flow meter magnetic memiliki elektroda, sehingga mampu bekerja dengan baik pada cairan dengan konduktivitas di atas 20. Sedangkan ultrasonic flow meter menurun efektivitasnya jika limbah memiliki terlalu banyak solid.
Untuk mengukur debit air limbah, Anda bisa membeli flow meter limbah SHM yang sudah biasa digunakan untuk limbah. Tidak hanya itu, flow meter ini pun bisa digunakan untuk air bersih di berbagai keadaan lapangan.
Bukan hanya mengetahui jenis yang tepat, Anda pun harus mengetahui cara pemasangan water flow meter untuk air limbah. Ada 4 macam cara instalasinya, yaitu sebagai berikut.
Cara instalasi ini adalah dengan memotong pipa serta menggunakan connector. Biasanya penghubung yang digunakan untuk tipe pemasangan ini adalah wafer, flange, dan thread.
Cara pemasangan yang aman apabila air limbah bersifat terlalu korosif dan dapat merusak flow meter, yaitu dengan cara clamp on. Caranya adalah dengan menempelkan sensor pada permukaan pipa. Jadi, tidak ada kontak langsung antara air limbah dengan flow meter yang terpasang.
Biasanya, tipe instalasi ini digunakan pada aliran terbuka misalnya parit atau sungai.
Cara pemasangannya hampir sama dengan in line flow meters. Namun, connector yang dipakai berbeda di antaranya welding fitting, selding fitting, dan tee fitting.
Keempat cara instalasi tersebut tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Selain itu juga tidak bisa dipakai untuk setiap keadaan.
Maka dari itu, Anda harus benar-benar mengetahui kondisi lapangan untuk menentukan jenis flow meter dan cara instalasinya yang benar.
Jika Anda mencari flow meter untuk air limbah yang lebih fleksibel, maka kami sarankan flow meter SHM. Sebab, dari segi ketahanan lebih tahan lama, cara pemasangannya lebih mudah, serta tidak perlu aliran listrik untuk beroperasi.
Flow meter air limbah SHM dan beberapa tipe lainnya bisa ditemukan di PT Ferindo Energi Instrumen. Kami menjual berbagai macam flow meter yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan. Tentu harga yang ditawarkan dapat bersaing dengan kualitas terbaik dan jaminan garansi.