Flow meter memiliki fungsi penting dalam mengukur aliran fluida, namun objek pengotor sering kali menurunkan efektivitas kerja perangkat. Material alam yang terbentuk dari proses baik kimia maupun biologi secara langsung dapat menghambat, bahkan merusak komponen.
Umumnya, material produk ini terbuat dari logam/stainless/seamless brass tube yang resisten terhadap kimia kuat. Akan tetapi, logam yang sering terpapar fluida ber-ion tinggi sangatlah rawan terhadap korosi logam. Berikut penyebab utama masalah pada perangkat:
Material Bubur (Slurry)
Slurry merupakan kombinasi kimia dan biologi yang berbentuk bubur kental mirip slime. Material ini memiliki sifat abrasi yang cukup kuat pada logam, serta dengan tekstur yang lembek, slurry dapat merusak sensor flow meter bila tidak segera dibersihkan.
Mikroorganisme/Ganggang (Slime)
Material biologi yang satu ini juga sering menjadi penyebab sumbatan pada flow meter. Teksturnya yang lengket dan kental membuat pengotor yang satu ini sangat sulit dikendalikan, terutama saat menempel pada turbin. Namun, khusus untuk perangkat bertipe elektromagnetik tidak akan menjadi masalah serius.
Material Sedimentasi
Sedimentasi merupakan salah satu penyumbang kasus terbesar penyumbatan pada komponen meteran. Walaupun banyak produk memiliki sistem saringan pada pipa, namun lumpur berukuran mikro yang lolos akan menumpuk dan menjadi material sedimentasi.
Pengapuran pada Logam
Sebagaimana prinsip kimia, material ion akan menyatu dengan ion serupa. Dan hal ini terjadi pada pipa logam yang terus menerus mengalirkan air ledeng ber-ion tinggi. Hasilnya, bahan kimia seperti magnesium, kalsium, natrium akan terakumulasi menjadi kapur di dinding pipa.
Lumpur Karat (Sludge)
Pipa produk ini memang dirancang dengan material anti-karat terutama terhadap fluida. Namun, logam tersebut dapat sangat rentan terhadap udara bebas. Material yang berkarat akan terkelupas kemudian menjadi penyebab sumbatan pada pipa.
Human Error saat Instalasi
Penyebab masalah pada kinerja flow meter bukan hanya dikarenakan sumbatan material sedimentasi maupun biologis. Salah satu kasus yang cukup umum adalah kesalahan instalasi perangkat sehingga menyebabkan aliran material menjadi tidak konsisten atau deviation in flows.
Secara fundamental meteran pada umumnya memiliki diafragma, atau sebuah celah sempit penghubung pipa. Pada bagian tersebutlah yang sering kali mengalami penyumbatan. berikut beberapa cara mengatasi pipa yang tersumbat.
Pada pemeriksaan pertama, lakukan tes tekanan pada meteran. Ketika skala normal flow tidak memenuhi standar minimum, periksalah apakah gate telah terbuka dengan benar atau tidak. Kemudian periksa juga kabel dan solenoid perangkat.
Sebelum melepaskan perangkat dari sambungan, pastikan bahwa sistem pada kondisi off. Lepas dengan cermat dan perlahan, atau Anda akan merusak salah satu kabelnya. Kemudian lakukan tes pada paddle wheel apakah berfungsi dengan benar atau tidak.
Setelah Anda memastikan tidak ada masalah pada komponen elektrikal meteran, periksa dan bersihkan dinding pipa dari segala jenis kotoran. Pakailah bahan kimia yang aman atau sabun dan air bersih.
Bila pemeriksaan dan pembersihan komponen telah selesai, pasang kembali semua bagian dengan berhati-hati. Terutama saat Anda memasang pin pada ring, dan jangan lupa merapikan kabel yang telah dipotong. Selanjutnya, lakukan kembali tes tekanan.
Itulah penyebab flow meter bermasalah serta cara troubleshooting yang bisa Anda lakukan secara mandiri di rumah. Namun, bila perangkat masih bermasalah, akan lebih baik bagi Anda untuk memanggil profesional atau menghubungi toko/pabrik.